Google Berani Bayar Rp 19 Miliar Untuk Para Hacker terbaik
Perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google, baru saja mengumumkan bahwa mereka bersedia membayar lebih dari US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 19 miliar untuk para 'white hat hacker' yang berhasil temukan kerentanan keamanan ataubug dalam produk mereka.
White hat hacker sendiri merujuk kepada pada peretas yang melakukan aksinya untuk sebuah kebaikan, umumnya mereka mencoba meretas sebuah sistem keamanan untuk menunjukkan kelemahan yang harus diperbaiki. Cara ini sendiri sebenarnya telah dilakukan oleh Google sejak tahun 2010.
Menurut yang dilansir laman Business Insider, alokasi dana sebesar itu rencananya akan diberikan pada lebih dari 200 hacker yang berhasil membantu Google. Sebelumnya, upah terbesar sebanyak US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,9 miliar jatuh ke tangan pemuda berusia 17 tahun yang menemukan bug pada browser Google Chrome dan memperbaikinya.
Anak berusia 17 tahun itu sendiri akhirnya direkrut oleh Google sebagai pekerja magang dalam Project Zero, sebuah divisi keamanan Google.
Awalnya, proyek ini dilakukan karena Google terkena bug di Windows 8. Saat itu Google akhirnya menemukan inisiatif untuk mengundang white hat hacker di seluruh dunia untuk melaporkan masalah bug pada mereka.
Selain itu, Google juga akan menghibahkan uang maksimal US$ 3.133 atau sekitar Rp 39 juta bagi mereka yang memang sengaja meneliti untuk menemukan bug dengan mengirimkan proposal riset ke Google. Hibah ini sengaja diberikan agar para peneliti tidak merasa membuang-buang waktu, sedangkan bug sendiri belum tentu ditemukan atau tidak.
Google sendiri bukan satu-satunya perusahaan yang memberikan imbalan bagi mereka yang melaporkan bug. Facebook, Twitter dan Mozilla adalah beberapa perusahaan teknologi yang juga telah melakukan hal serupa.
Bagaimana, apakah Anda berminat untuk menjadi hacker yang membantu Google?
Post a Comment